Krisis air bersih di wilayah DKI Jakarta yang hingga saat ini belum tertanggulangi, memaksa pemerintah propinsi DKI Jakarta turun tangan. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Jumat (07/05/10) tadi siang memanggil pimpinan operator air bersih di wilayah DKI Jakarta. Gubernur bahkan meminta para operator menyediakan air bersih dalam tangki selama masa krisis.
indosiar.com, Jakarta -
Persoalan krisis air yang sudah berlangsung hampir dua pekan di Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo turun tangan. Fauzi Bowo Jumat pagi tadi, memanggil operator pengelola air bersih di Jakarta, yakni PT Aetra Air Jakarta, dan PT Palyja.
Dalam pertemuan ini, Fauzi Bowo mengatakan, penyebab terjadinya krisis air di Jakarta, bukan karena masalah pompa air, tetapi lebih karena masalah adanya akumulasi lumpur di Bendungan Curug, Jatiluhur, sehingga menyebabkan supplay air ke Jakarta terganggu. Meski begitu, Fauzi Bowo memastikan, bahwa supply air bersih ke pelanggan Sabtu besok akan normal, kecuali untuk sebagian pelanggan Aetra.
Sementara itu, Dirut PT Aetra, Sjahril Japarin menyebutkan, sejumlah wilayah yang pasokan airnya masih belum normal, meliputi wilayah Pulomas, Salemba, dan Rawamangun, yang pasokan airnya berasal dari instalasi pengelola air di Pulo Gadung. Sjahril berjanji, dalam 4 hari ke depan, pasokan air bersih di wilayah tersebut akan normal.
Terkait kompensasi bagi pelanggan sebagai bentuk tanggungjawab atas krisis air tersebut, Sjahril belum bisa memastikan. Sebab Aetra hanya bertanggungjawab mengelola air baku hingga sampai ke pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya